Minggu, 09 November 2014

Farewell

Farewell

Bisakah aku bertemu dengan seseorang yang tak akan pernah mengucapkan sebuah kata perpisahan? Lalu apa gunanya pertemuan itu jika akhirnya hanya ada kata perpisahan? Tuhan bolehkah aku meminta untuk menghapus kata perpisahan itu. Aku membencinya.
***
Langit mulai menghitam, suara raungan guntur terdengar dimana-mana, kilatannya membuatku ngeri. Aku berdoa semoga saja tidak akan ada hal buruk karena cuaca yang buruk juga. Lima belas lewat sepuluh menit, aku menatap ponselku khawatir. Ada apa sebenarnya? Kenapa tak ada kabar sedikitpun darinya?
" Bisakah kau mengabariku? "
Aku menanti balasan dari pesan yang ku kirimkan untuk seseorang. Aku menantinya sangat menantinya.
" Tak usah menungguku, pulanglah! "
Aku merenggut kecewa mendapat balasannya, memangnya kenapa? Padahal aku sudah rela menunggunya lama disini. Aku tak merasa keberatan sama sekali, tapi kenapa dia begitu? Aku kecewa, aku merasa tak dihargai sama sekali. Aku sedang berkorban, kau tahu? Ini demi kau! Aku mengusap air mata yang tanpa permisi keluar begitu saja, dasar cengeng!
" Mungkin dia sedang sibuk." Ujarku menyemangati diriku sendiri. Tapi akhirnya...
" Tapikan dia udah janji, huuh." Lagi-lagi air mata sialan ini keluar. Aku kuat kok, aku kuat! Dengan gontai aku meninggalkan taman ini dengan perasaan berat hati. Harusnya kau datang dan membuatku tersenyum.
***
" Apa kabar apa kau baik saja?" Aku mengangguk, memangnya dia melihatmu? ini telepon bodoh! Aku langsung mengerjap sadar, ini telepon.
" Ya, aku baik. Kamu?" Aku menanti jawabannya.
" Lusa aku harus pergi." Aku menghela nafas panjang, kesal dan marah.
" Biarkan aku ikut." Dia terdiam dapat ku dengar dia juga ikut menghela nafas.
" Tidak! " Kenapa apa aku tak kau inginkan?  Pertanyaan itu mengganjal di tenggorokanku. Aku tak sanggup mengatakannya dan lagi air mata sialan ini keluar lagi.
" Aku tak akan menangis. Aku janji." Suaraku serak tertelan tangis. Aku juga ingin ada disana, berada di sampingmu. Aku ingin ada disaat kau berjuang antara hidup atau mati. Aku hanya ingin itu saja, itu saja.
" Tidak. Itu masih lusa, kau sekarangpun sudah menangis. Aku tak bisa. Biarkan aku sendiri, jangan sampai aku melihatmu." Aku menutup mulutku menahan suara isakanku semakin keras. Kenapa kau tega? Aku hanya ingin menemanimu.
***
" Operasinya gagal, dia sudah tidak bisa bertahan. Dia bilang sudah tak ingin merepotkan kami. Padahal kami sama sekali tidak merasa direpotkan, hiks. Dia bahkan selalu menyembunyikan wajahnya yang menahan sakit, kami semakin tak tega melihatnya." Aku merasa sudah tak bisa bertahan untuk berdiri, sendi-sendiku seperti tak berfungsi lagi. Lagi-lagi aku kalah dengan perpisahan, yang tertinggal hanya gundukan tanah disini.
" Ini terakhir kali dia menuliskan surat untukmu. Dia memintamu untuk kuat." Tak peduli dengan air mata sialan yang terus keluar aku menerima kertas putih yang sudah terisi oleh tinta. Kali ini apa alasanmu?
"Akan ada beberapa kata perpisahan yang akan aku tuliskan disini. Aku tahu kau membencinya, aku tahu dan sangat tahu. Tapi ingatkah? Aku dari siapa dan harus kembali ke siapa? Perpisahan itu pasti karena ada sesuatu yang mendesak dan sangat terpaksa. Berhenti menangis jika kau ingin tahu alasannya. Kau membenci perpisahan dan aku membenci airmata yang keluar dari mata indahmu. Bukankah ini sebanding? Kau tak harus mendengar atau melihat perpisahan itu dan aku tak melihat tangisanmu. Itu impas! Aku tak mau kau merasa sendiri setelah ini. Naega Saranghaja. "
Aku menutupi wajahku yang penuh dengan air mata sialan ini. Akhirnya masa itu datang juga kan? Aku kehilangannya, aku berpisah dengannya. Berpisah? Aku sangat membenci hal itu. Tuhan, bisakah kau hapuskan takdir perpisahan itu?

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino Hotel & RV Park - Mapyro
    Harrah's Cherokee Casino Hotel & RV Park. 777 Harrah's 과천 출장마사지 Rincon Way. 구리 출장안마 Cherokee, 충주 출장마사지 NC 정읍 출장샵 28719. Map. 제주도 출장안마 Directions. Directions. Casino. 3-star resort.

    BalasHapus