Selasa, 03 Maret 2015

Miss You ( LuHan Lalla Vers )

Title : Miss You ( LuLa Vers )
Cast : Lu Han — Im Lalla
Other Cast : You can find it!
Story by me ( @imlalla_99 )
DONT BE A PLAGIAT!!

***
Aku begitu sangat merindukanmu~. Ini sungguh sangat menyiksaku, aku sendirian. Tak ada kau lagi disisiku, yang berisik dan sangat pemarah. Aku rindu~ , rinduku sangat mendalam. Oh dear, im really miss you~.
***
Lu Han POV~
Aku menjadi kebingungan sendiri akhir-akhir ini. Ini karena gadis itu—Im Lalla. Gadis yang sangat-sangat ku rindukan, yang kini sedang jauh dari jangkauanku. Inilah akhirnya, aku tak tahu harus melakukan apa. Aku benar-benar seperti orang yang sangat bodoh.
"Lu, kau tidak makan?" Aku mengangkat wajahku yang ku benamkan pada bantal, dia—Sehun temanku. Aku hanya menunjukan wajah lelahku, dan dia mendekatiku.
"Ayolah, dia akan pulang cepat pasti~" Aku kesal, mana mungkin itu terjadi.
"Mana mungkin Hun? Tempat tinggalnya kan bukan disini. Mana mungkin dia sukarela kesini?" Dia mengangguk setuju, Lalla pulang ke negaranya Indonesia untuk beberapa Shooting dan keperluan sekolahnya, hanya itu yang ku dengar. Dia sangat tertutup sekali pada media.
"Setidaknya, dia masih ada kontrak disini Lu. Jadi dia pasti akan kembali." Kali ini aku mengiyakan, dan aku tak sabar hari itu akan terjadi. Photoshoot berdua dengannya~ oh ya Tuhan aku benar-benar merindukannya saat ini.
***
Lalla POV~
Aku lelah sekali~ dua minggu aku di Indonesia malah semakin membuatku sangat lelah. Jadwalku sehariam sangat penuh, sekolah, perform, fanmeeting. Oh badanku sangat remuk sekarang.
"Istirahatlah, lusa kita akan ke Beijing untuk pemotretan." Aku mengerucut sebal pada managerku—Mark. Diakan pasti tahu aku sangat lelah.
"Ayolah~ kau kan hanya pemotretan dengan Lu Han. Bukankah kau sangat mengidolakannya?" Memang. Tapi kalau sedang tidak sekarat begini pasti aku akan melonjak kegirangan, huh tapi saat ini aku tak bisa. Aku hanya mengangguk dan menyuruh Mark Oppa untuk keluar dari kamarku. Aku mengecek ponselku yang lama tidak ku sentuh.
Banyak sekali pesan dan chat masuk. Aku membukanya satu persatu, aku tertawa saat mendapatkan LINE dari Leeteuk Oppa, yang berkata sangat merindukanku. Ah, Teuk Dad—panggilan sayangku, sangat dekat denganku. Waktu aku pertama debut di Korea dan masuk agency SM ENTERTAIMENT hanya dia yang mudah akrab denganku.
Lalu dari Xiumin Oppa, dia berjanji akan membuatkanku Coffee jika aku segera kembali ke Korea, dia lucu sekali. Ternyata bukan hanya Xiumin Oppa, Chanyeol Oppa, Baekhyun Oppa serta Kyungsoo Oppa juga berkata merindukanku. Haha, aku juga merindukan kalian Oppa.
Lalu, yang terakhir ada Lu Han Oppa, aku bertemu dengannya dua kali. Saat dia masih bersama EXO dan terakhir saat penandatangan kontrak kerja sama. Dia masih sama tampannya. Dan dia yang paling banyak mengirim pesan.
Hai aku Lu Han. Salam kenal :)
Hai La? Apa kabar? Sudah makan malam?
Kau pasti sedang sibuk ya Nona?
Kapan kau akan kesini lagi? Kau tidak membatalkan kontrak kan?
Tolong balas aku!
Aku mengernyit bingung, aku rasa ada yang aneh. Tapi mungkin hanya karena ada urusan tentang pekerjaan. Mungkin saja. Aku mengetik balasannya.
Hai Lu Ge, maaf aku baru bisa balas. Aku sibuk sekali disini. Tenang, aku sama sekali tidak berniat membatalkan kontrak kok. Lusa aku akan ke Beijing.
Aku melempar ponselku dan menghidupkan laptopku. Its time to Skype with my mine.
***
Lu Han POV~
Lima belas menit yang lalu aku sudah sampai di tempat pemotretan. Yah~ sebenarnya aku merasa sangat kesepian saat ini. Biasanya jika masih dengan EXO pasti sudah sangat berisik saat pemotretan. Tapi sekarang? Aku sudah memutuskan untuk bersolo karir, setidaknya aku masih menjalin hubungan baik dengan para member meskipun orang lain tidak tahu.
Aku sudah rapi dan sudah ber make up. Hanya tinggal menunggu para Crew bersiap-siap. Aku mengecek ponselku berharap, satu pesanku dibalas olehnya. Sudah ku katakan kan? Aku sangat rindu dengannya.
Bunyi suara LINE pesan masuk membuatku berdebar. Siapa ya? Apa ini dia? Dan seketika aku sangat bahagia.
Hai Lu Ge, maaf aku baru bisa balas. Aku sibuk sekali disini. Tenang, aku sama sekali tidak berniat membatalkan kontrak kok. Lusa aku akan ke Beijing.
Ya aku bahagia, sangat malahan. Meskipun hanya satu pesan tapi cukup membuatku lega. Apalagi dia bilang bahwa tidak membatalkan kontrak. Ini semakin membuatku tak sabar menunggu hari esok. Ah, aku tersenyum sendiri. Mungkin orang lain akan menganggapku gila. Ya, aku memang gila, mungkin. Ini karena dia—gadisku.
Hai La, terimakasih sudah membalas. Aku lega kau tidak membatalkan kontrak. Akan ku tunggu kau. Oh ya, setelah pemotretan berakhir, aku mengajakmu berjalan-jalan keliling Beijing. Apa kau mau?
Aku menyimpan ponselku di tas, lalu beranjak untuk mulai pemotretan. Aku jadi tambah semangat sekarang dan ini karena Lalla.
***
"Miss you!!" Gadis cantik itu tersenyum puas saat melihat layar datar dihadapannya. Yang menampilkan sosok pemuda yang sangat tampan itu juga tengah mengulas senyum manis.
"Miss you too sayang!" Mereka saling melemparkan senyum. Senyum yang menggambarkan perasaan mereka masing-masing. Perasaan rindu yang mengikat hidup mereka satu sama lain.
"Bagaimana harimu? Apa menyenangkan? Kau tidak melupakanku kan disana?" Gadis itu mengerucut membuat pemuda itu terkekeh, jika tidak terpisah jarak. Pemuda itu pasti akan memeluknya erat.
"Apa itu mungkin sayang? Bahkan cuma kamu yang menerorku siang malam. Bagaimana aku bisa melupakanmu, hm?" Gadis itu menghela nafasnya.
"Cepat kembali dan temani aku disini, aku merindukanmu. I love you more~"
***
Gadis cantik itu memakai kacamata hitamnya, dress white lily melekat ditubuhnya, dan kakinya terbalut dengan alas kaki sepatu cats putih. Dia berjalan santai memasuki gedung mewah yang sangat terkenal. Dia memang bukan gadis yang memiliki body S Line, diapun bukan gadis yang suka membuka tubuhnya dengan pakaian sexy. Dia berbeda, sangat berbeda dengan artis kebanyakan. Meskipun dia seperti itu, tidak membuatnya malu atau apapun. Dia lebih ke gadis yang religius dan sederhana. Ya itulah dia Lalla.
"Halo noona?" Gadis itu sedikit terkejut ketika seorang pemuda menghampirinya dan mengejutkannya. Jaehyun—Member dari SMROOKIES menunjukkan senyum manisnya pada gadis yang sudah ia anggap sebagai Noona—kakaknya, gadis itu mengelus dadanya terlihat kesal.
"Kau membuatku terkejut, Jae!" Pemuda itu tak menanggapi omelannya, hanya langsung menarik tangan kirinya menuju suatu tempat. Dia menyimpan umpatannya, tidak mungkinkan mengomel dijalan begini?
"Cha, sudah sampai ayo masuk Noona?" Gadis itu mengangguk tanpa membantah, dia mengikuti Jaehyun yang memasuki sebuah ruangan. Bibirnya tersungging senyuman yang samar ketika melihatnya.
"Welcome back Uri Lalla~" Teriak orang-orang yang berada dalam ruangan itu. EXO, SUPER JUNIOR, SNSD, SMROOKIES, RED VELVET. Meskipun tak banyak yang akrab, dia merasa senang sekali. Ia ingin sekali menangis sekarang.
"Apa ini untukku?" Lirihnya tak percaya, Leeteuk tersenyum lalu mendekati Lalla. Tangannya yang kekar mengusap pundaknya lalu merangkulnya.
"Kenapa tidak? Kau bagian dari kami sekarang." Lalla mengusap air matanya yang mendesak keluar, dia hampir saja menjerit ketika tiba-tiba Xiumin sudah berada dihadapannya, dan mengangkat tubuhnya keudara.
"Stop it now oppa!" Kesalnya, Xiumin terkekeh.
"As your wish darl~ come here, we must eat together."
***
Lu Han menempelkan ponselnya pada telinganya. Dia menunggu dengan sabar sampai panggilan itu diangkat.
"Halo Ge?" Lu Han mengulas senyum manis. Dia sangat merindukan adik kesayangannya—Sehun.
"Hun? Bagaimana keadaanmu?" Lu Han menyandarkan bahunya pada kursi yang ia duduki.
"Baik Ge, ada apa?" Lu Han mengulas senyum miris, rasanya seperti mereka tidak kenal. Padahal, sejak masih berada satu grup mereka bahkan dijuluki HunHan Couple. Tapi lihatlah sekarang, Lu Han merasa kecewa.
"Maaf Hun kalau Gege menganggumu. Mungkin lain kali saja aku menelfonmu, kau pasti sibuk sekali kan?" Lu Han menahan suaranya agar tidak terlihat nelangsa. Disana terdengar helaan nafas panjang.
"Maaf Ge apa aku menyakitimu? Aku hanya sedang lelah dan ada masalah. Ditambah semua disini sedang merayakan kembalinya Lalla kesini. Mau tidak mau aku harus ikut padahal aku lelah sekali. Aku tidak mungkin meninggalkan pesta ini, SuHo Hyung dan Minseok Hyung akan memarahiku." Lu Han mengerti, harusnya dia tidak beranggapan bahwa SeHun melupakannya. Dia hanya sedang lelah, dan jika begini pasti dia akan marah pada orang yang menganggunya. Termasuk Lu Han sendiri.
"Kau istirahatlah Hun, aku akan bicara pada Minseok—"
"Tidak usah Ge, tidak apa." Lu Han memandangi ponselnya. Membuka aplikasi Chat LINE.
Minseok—suruhlah Sehun istirahat dia kelelahan. Aku tidak ingin dia kenapa-napa. Kalian juga harus segera istirahat. Jangan sampai kalian sakit.
Send—terkirim. Dia membaca pesan terakhir dari Lalla. Besok adalah waktunya—Photoshoot.
Sampai bertemu besok Nona~
***
Lalla POV~
Aku sedang memakan CupCakes yang Ryeowook Oppa buatkan untukku. Rasanya sangat enak, Wookie Oppa bilang ia membuatnya khusus untuk menyambut kedatanganku kembali ke Korea. Agak aneh sebenarnya~ tapi Donghae Oppa menyuruhku untuk menikmatinya saja.
"Okay~ Sehun ayo istirahat sekarang. Yang lain juga." Aku hanya mengangguk ketika Zitao Ge dan Yixing Ge berpamitan padaku. Sehun Oppa—hanya memandangku sekilas, aku tidak tahu kenapa karena aku memang tidak dekat dengannya. Dan dia memang susah didekati pula.
"Lalla keep your health Ne? Jangan sampai kau sakit!" Henry Oppa mengusap kepalaku dan aku mengangguk sebelum dia meninggalkanku.
"Setelah ini kau mau kemana?" Aku menatap Leeteuk Oppa yang berada didekatku.
"Besok aku akan ke Beijing Dad, ada pemotretan." Aku tersenyum kecil.
"Jaga kesehatanmu, kau itu rentan sekali sakit. Kau juga harus meminta managermu mengurangi jadwal, aku tidak mau dengar kalau kau sakit?" Aku mengangguk mendengar Wookie Oppa berbicara, mereka sekarang protektif sekali padaku tentang pekerjaan. Gara-gara waktu itu aku sering keluar masuk rumah sakit saat jadwalku padat.
"Cha, habiskan makanmu dan istirahatlah. Kau harus banyak istirahat." Leeteuk Oppa mengelus rambutku dan aku memakan CupCakes hingga habis, hm aku lalu berterima kasih pada mereka semua. Juga Xiumin Oppa yang sudah pamitan istirahat tadi. Yah, aku senang ada orang yang seperti ini padaku aku senang sekali.
***
"Xiumin Oppa~" Dia berhenti dan menengokku yang berada dibelakangnya.
"Hei? Ada apa? Kenapa belum tidur?" Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya. Dia tersenyum membalasnya.
"Oppa gomapta~ atas acara tadi pagi." Xiumin Oppa memberiku senyuman yang kusukai darinya.
"Itukan hanya perayaan kecil My Little Saeng~ hm? Sekarang kenapa belum tidur? Ini sudah tengah malam. Kau bisa sakit."
"Aku akan ke Beijing sekarang Oppa." Dia mengernyit tidak suka.
"Inikan sudah malam? Kenapa tidak besok saja?" Aku hanya tersenyum kecil menanggapinya.
"Pemotretan dimulai pukul delapan, managerku juga sudah disana. Aku harus pergi sekarang." Dia menghela nafasnya.
"Kenapa kau mau bekerja seperti ini hm? Kau bisa sakit."
"Kalau seperti itu, aku tidak yakin apa kita akan kenal dan akrab Oppa." Dia mengangguk setuju, lalu memelukku kembali.
"Tadinya aku ingin ke mini market, mau kuantar ke bandara?"
"Tidak usah Oppa, aku akan naik taksi. Oppa jaga kesehatanmu juga, aku tidak mau siapapun yang ku sayangi sakit."
"Aigoo~ baiklah. Aku bisa apa jika kau menolak, jika sudah sampai hubungi aku secepatnya oke?" Aku mengangguk, mendekapnya lalu berpamitan pergi.
***
Lu Han POV~
Pukul setengah delapan, aku yang pasti sudah berada disini sejak tadi. Aku berharap bisa bicara sebelum pemotretan, dan memastikan jawabannya saat ku ajak waktu itu. Dia tengah diberi arahan, gadis itu—memakai celana jeans panjang dan kemeja putih sama persis dengan yang ku pakai. Ini bukan hanya untuk iklan, tapi juga sebagai cover majalah. Gerakan yang akan diperankan nanti adalah dia merangkulku, memeluk tubuhku. Pose yang menurutku biasa sebenarnya, tapi dia seperti tidak terlalu suka. Entahlah— aku sempat bertanya pada managerku yang membicarakan bahwa dia tidak suka adegan yang terlalu fulgar. Tapi dia bilang bahwa karena ada sesuatu— dan dia pun tak tahu. Managerku pun juga setuju bahwa sulit sekali mencari tahu kehidupannya, rasanya memang ada seseorang dibelakangnya. Dan itu sedikit membuatku khawatir jika ternyata dia sudah memiliki kekasih. Apa yang harus ku lakukan saat itu juga?
"Lu, dia sudah selesai. Ada waktu dua puluh menit lagi, silahkan kalau mau bicara." Aku mengangguk pada crew itu, lalu menghampirinya yang tengah memainkan ponsel.
"Hai?" Sapaku kaku, dia megangkat wajahnya, lalu tersenyum kecil.
"Hai juga!" Aku mengulurkan tanganku, dan dia menerimanya.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi." Jujur saja jantungku sedang tak karuan saat ini, dekat dengannya benar-benar membuatku spot jantung.
"Aku juga Ge, apalagi aku juga fansmu. Hihihi, bolehkan aku minta tanda tangan dan foto bersama?" Dia mengulurkan kertas dan pulpen. Aku sempat terkejut, dan aku berusaha menormalkannya. Lalu menggoreskan tanda tanganku disana, dan aku meninggalkan catatan disana dengan Pinyin. Yang ku dengar dia belum bisa aksara ini, jadi semoga saja—
Bolehkah aku mengisi hatimu?
Saat itu aku tersenyum kecil dan memberikannya pada Lalla. Lalu banyak berpose seperti yang dimintanya. Waktu berjalan sangat cepat, kami sudah selesai sekarang. Walaupun aku kecewa saat dia menolak ajakanku, tapi setidaknya dia mau meluangkan waktunya besok. Dan aku benar-benar harus mengatakannya kan?
***
Lalla POV~
"Yakin dia nulis ini?" Aku mengangguk, dia terlihat terkejut sekali saat aku memamerkan tanda tangan yang ku peroleh dari Lu Han. Aku merangkul lengannya.
"Emang isinya apa kak? Bacain mau enggak?" Dia tersenyum kecil lalu mengembalikan kertas itu padaku.
"Tergantung mau kanan apa kiri?" Aku mencubit lengannya, lalu tertawa. Aku mengecup pipi kanannya.
"I love you—"
"More love you—"
***
"Kau pernah kesini?" Gadis itu menggeleng kecil, lalu matanya tetap berpusat mengamati keadaan dari atas.
"Hanya saja aku ingin— bersamanya." Pemuda itu menghela nafasnya, menelan gejolak yang tertinggal di lehernya. Menahan panas mendidih dari dadanya. Apa akan seperti ini akhirnya?
"Apa—bersamanya adalah orang spesialmu?" Gadis itu menoleh, mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu?" Pemuda itu tersenyum tipis, memasukkan tangannya pada saku celananya.
"Pernah berharap agar disukai orang La? Bagaimana rasanya eum? Apalagi tahu kalau orang yang diharapkan itu tidak mengharapkannya?" Gadis itu masih menatapnya, dan saat itu juga Pemuda itu menoleh. Mereka bertatapan lama.
"Aku akan menunggunya sampai kapanpun—karena aku yakin dia akan bersama denganku!" Seulas senyum membingkai bibir pemuda itu. Gadis itu mengangguk mengerti arah pembicaraannya.
"Tapi—dia bebas memilih kan?" Gadis itu lalu berjalan mendahuluinya, pemuda itu hanya tersenyum simpul lalu menyusul gadis itu.
Pernahkah berharap agar dicintai? Seperti bagaimana kita mencintainya? Tapi sia-sia bukan saat ternyata dia memilih yang lain? Terkadang bukan masalah rasa yang dipedulikan, tetapi pilihan. Pemilihan fisik dan batin. Dan kita juga boleh merindukannya meskipun dia bukan milik kita, setidaknya hati kita yang memilih bukan? Bukan orang lain!
--------------FIN---------------

Kamis, 26 Februari 2015

Shadow Of You ( HyukLa Vers )

SHADOW OF YOU
Cast: - Lee HyukJae
- Im Lalla
Story by me @imlalla_99

-------------

Apa yang harus ku lakukan saat ini? Aku harus apa? Bagaimana aku menjalani hidupku ini? Kau pasti tahu aku merindukanmu, suaramu. Aku benar-benar sangat merindukanmu.
***
"Makanlah yang banyak sayang, hm? Kau kurus sekali, apa kau tak pernah makan?" Bayanganmu kabur begitu saja, aku menatap meja makan yang penuh makanan. Apa kau sudah makan? Apa kau juga kurus seperti aku? Aku tertawa sedih, bagaimana mungkin kau bisa kurus?
Aku beranjak dari meja makan berjalan tertatih menuju balkon kamarku, aku lelah sekali.
"Hei? Apa yang kau lakukan disini hm? Ayo masuk kau bisa sakit, disini dingin sayang." Tangan lembut itu mendekap erat perutku, kepalanya menyadar pada punggungku, aku mencoba menggapai tangannya. Lenyap begitu saja, tak ada yang mendekapku, mencerewetiku, dan meminjam punggungku untuk bersandar. Mataku memanas dan tanpa ku izinkan menetes air mataku dengan deras. Apa kau baik-baik saja? Apa ada laki-laki lain yang menjagamu?
Aku merebahkan tubuh lelahku di ranjang, tak peduli air mataku yang terus menerus mengalir. Mataku terpejam.
"Kau sudah akan tidur? Kau pasti sangat lelah kan? Bagaimana konsermu kemarin? Pasti fansmu sangat senang melihatmu kan? Ehm sayang suatu saat nanti bolehkan aku menemanimu konser?" Tangannya mengusap bibirku dengan hati-hati, mataku terbuka dia tersenyum malu. Aku berniat mengusap pipinya yang memerah. Semuanya kosong, aku beranjak dan berlari ke bawah. Kau pasti ada disana kan? Tanganku meraih knop pintu kamar di sampingku, sepi, gelap, tak ada satupun orang disini.
Aku mengerang meraih pigura wajahnya, mataku memanas kembali, terduduk dan terisak. Bagaimana mungkin kau tega melakukan ini padaku? Bagaimana mungkin?
Maafkan aku, apa kau mencariku? Aku harus pergi—maafkan aku. Aku tidak bisa bertahan sampai akhir. Mereka benarkan? Kau memang pantas dengannya Oppa. IU eonnie sangat cantik dan anggun, berbeda denganku. Aku bukan apa-apa, haha iya aku seharusnya sadar kan? Oppa maafkan aku, aku tidak akan merepotkanmu kembali. Aku sudah di Negaraku sendiri. Berbahagialah Oppa, aku selalu mendoakanmu. I Love You More Eunhyuk Oppa :*.

Your Love,
Im Lalla
***
Seperti itulah kau—tak pernah percaya diri. Aku milikmu kau tahu itu, kenapa kau bisa sebodoh ini?
---Finish---